Sejak seminggu lalu saya memutuskan untuk menonaktifkan kedua akun media sosial yang paling sering saya akses, yaitu Instagram dan Facebook. Sebelumnya, saya sering gagal dalam usaha untuk lebih disiplin dan konsisten mengurangi penggunaan media sosial. Namun, kali ini berbeda. Saya merasa sangat senang karena sudah satu minggu penuh saya berhasil tidak mengakses kedua platform tersebut.
Efek dari keputusan ini sangat positif. Saya tidak lagi merasa cemas dengan berbagai berita, informasi, atau keadaan orang lain yang sebenarnya tidak begitu penting bagi kehidupan saya. Kehidupan saya terasa lebih baik dan santai setelah satu minggu menerapkan disiplin diri tanpa kedua media sosial tersebut.
Di luar hal tersebut, saya ingin menceritakan tentang aktivitas baru yang mulai saya lakukan dipagi hari ini setelah bangun tidur. Tanpa perencanaan khusus, saya termotivasi untuk memikirkan dan menulis berbagai masalah sosial yang sering mengganjal pikiran serta opsi-opsi penyelesaiannya, yang menurut saya layak dipertimbangkan untuk dilakukan.
Tadi pagi, saya memikirkan cara melakukan aksi usaha dana atau fundraising oleh kepanitiaan di gereja. Saya menuliskan kebiasaan atau kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya dan mengajukan solusi yang menurut saya perlu ditingkatkan. Berikut adalah rangkumannya:
Pilihan Aksi Usaha Dana yang Telah Dilakukan:
- Aksi Kerja Fisik: Teman-teman pemuda mengerjakan hal-hal yang memerlukan fisik seperti membersihkan atau membuat pagar untuk kebun, mengecat rumah, atau sejenisnya, setelah selesai akan dibayar jasa kami.
- Bazaar Makanan: Panitia dan teman-teman pemuda memasak makanan dengan beberapa menu lalu dijual kepada pelanggan yang berminat. Ini memerlukan modal awal untuk membeli kebutuhan dan bahan untuk memasak.
- Aksi Pita: Teman-teman pemuda menjual pembatas Alkitab yang dibuat sendiri kepada jemaat.
- Membuat Lomba: Panitia dan teman-teman pemuda mengadakan event lomba seperti gaplek berhadiah. Setiap peserta lomba yang menang akan mendapatkan hadiah yang telah disiapkan.
- Kartu Sahabat: Setiap anggota pemuda akan diberikan kartu dengan 10 baris tabel yang berisi nama sahabat mereka dan mengajak mereka memberikan sumbangan. Ketika Natal tiba, sahabat-sahabat dari pemilik kartu akan diajak untuk ikut hadiri acara Natal tersebut.
Ide baru yang Perlu Dipertimbangkan:
- Penjualan Merchandise
- Penyelenggaraan Turnamen (menggabungkan beberapa model lomba lama dengan yang baru)
- Donasi saat Penyelenggaraan Kursus atau Workshop
Saya sendiri lebih berminat melakukan kegiatan fundraising yang memiliki sedikit risiko dan effort, namun memberikan keuntungan atau dampak lebih besar serta tidak membuat semua panitia yang bekerja sukarela merasa terbebani. Berikut adalah beberapa ide yang menarik bagi saya:
- Penyelenggaraan Turnamen (menggabungkan beberapa model lomba lama dengan yang baru)
- Donasi saat Penyelenggaraan Kursus atau Workshop
- Penjualan Merchandise
- Kartu Sahabat
Dengan menerapkan ide-ide ini, saya berharap dapat membantu panitia di gereja untuk menggalang dana dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Semoga dengan pengalaman saya ini bisa memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin mencoba mengurangi penggunaan media sosial dan melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan komunitas.