Baru saja saya membaca sebuah status dari teman di Facebook yang menyatakan: “Di sekolah, bisnis, ataupun komunitas, saya tidak (pernah) terpaut pada entitas. Saya terpaut pada niat dan cita-cita saya sendiri. Saya berelasi dengan siapapun yang baik di dalam entitas yang sama ataupun antar entitas karena yang saya pahami begitulah bawaannya manusia.”
Status tersebut membuat saya terdiam sejenak, merenungkan kata-kata tersebut. Setelah sekian waktu saya menghabiskan hari-hari belajar, berkontribusi, dan bekerja, saya menyadari bahwa pesan yang disampaikan dalam postingan tersebut sejatinya mencerminkan esensi dari semangat dan niat pribadi saya. Saya selalu berusaha untuk tidak terpaku pada label atau entitas tempat saya berada. Bagi saya, saat ini yang lebih penting adalah bagaimana saya dapat memberikan kontribusi terbaik dan kerjasama yang bisa kita bangun bersama, tanpa memandang latar belakang atau entitas.
Karena, pada akhirnya, saya memahami bahwa sifat dasar manusia adalah untuk saling bersosialisasi, saling membantu, dan saling menghargai. Entitas hanyalah sebuah wadah, namun niat dan cita-cita, serta kebaikan yang kita terbarkan dalam setiap relasi adalah jiwa yang mendorong kita untuk terus bergerak maju dan menciptakan perubahan positif bagi diri kita dan lingkungan sekitar.